Prinsip kerja diode termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13 Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent 307.031), namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899. Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk detektor radio.
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan.- Sebagai penyearah arus, biasanya pada adapter
- Digunakan sebagai sensor panas, misalnya dalam amplifier.
- Digunakan sebagai sensor cahaya, biasanya memakai dioda photo.
- Sebagai sekering(saklar) atau pengaman.
- Buat rangkaian clamper bisa memberikan tambahan partikel DC buat sinyal AC.
- Buat menstabilkan tegangan pada voltage regulator
- Buat alat menggandakan tegangan.
- Buat sebuah rangkaian VCO atau Voltage Controlled Oscilator, biasanya memakai dioda varactor.
Jenis-Jenis Dioda
- Dioda Penyearah (Rectifier)
Berfungsi untuk menyearahkan tegangan, misal kamu ingin merubah suatu tegangan bolak – balik (AC) jadi tegangan searah (DC). Dioda ini, yang paling umum kita temui.
Fungsi dioda penyearah ini, diantaranya yaitu:
- Sebagai sensor suhu.
- Sebagai penyearah arus atau sinyal AC.
- Sebagai alat pemotong level.
- Sebagai penurun tegangan.
- Sebagai pengaman polaritas yang sangat terbalik dalam input DC.
Dioda ini berbeda dengan jenis dioda lainnya, dioda jenis ini hanya mengalirkan arus listrik searah. Dioda Zener juga bisa mengalirkan suatu arus listrik ke arah yang berlawanan. Dioda ini juga mempunyai fungsi sebagai penstabil tegangan di rangkaian Elektronika.
Dioda Foto disimbolkan dengan simbol umum yang sama dengan dioda penyearah. Sama dengan dioda Zener, dioda foto juga memilih garis tambahan. Saat menggambar simbol dioda foto, maka Anda harus menambahkan 2 tambahan anak panah. 2 tambahan anak panah tersebut diletakkan di bagian kiri atas dengan arah anak panah yang mengarah masuk ke anak panah utama. Penambahan 2 anak panah ini pun bukan tanpa maksud. Penambahan tersebut menandakan bahwa dioda tersebut akan menghasilkan arus listrik jika terkena cahaya. Biasanya digunakan sebagai sensor cahaya.
sumber :google foto
Dioda Bridge yaitu sebuah komponen yang berisi 4 buah dioda yang berguna buat mengatur arah polaritas DC yang keluar dari kaki DC supaya gak terjadi pembalikan fase, saat sumber arus listrik AC dibalik atau ditukar. Didalam sebuah dioda Bridge, ada 4 buah terminal diantaranya yaitu 2 buah terminal AC sebagai input sumber arus. Sedangkan, 2 kaki lainnya yaitu arus DC positif dan negatif.
Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penyearah Gelombang adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya menggunakan Dioda sebagai Komponen Utamanya.
Penerapan Dioda
- Penyearah setengah gelombang (half wave rectifier circuit)
- Penyearah Gelombang Penuh (full wave rectifier circuit)Agar dapat mengalirkan arus dalam satu gelombang penuh sehingga tegangan keluaran lebih mudah diratakan dan dapat menghasilkan nilai konstan, kita gunakan penyearah gelombang penuh. Penyearah gelombang-penuh dapat menggunakan empat dioda yang dihubungkan seperti jembatan wheatstone, disebut juga penyearah jembatan, seperti pada gambar rangkaian di bawah ini.
Cara pengukuran dioda menggunakan multimeter
a. menggunakan multimeter analog1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
5. Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
6. Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
7. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
8. Jarum harus tidak bergerak.**Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.
sumber :google foto
b. menggunakan multimeter digital
1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
5. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.42 V)
6. Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
7. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
8. Tidak terdapat nilai tegangan pada Display Multimeter.**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah Rusak.
Terakhir ada penjelasan berupa video :
Sekian penjelasan ,terimakasih.
sumber :
https://sindunesia.com/macam-macam-dioda/
https://www.studiobelajar.com/dioda/
0 komentar:
Posting Komentar